Diary Pengangguran part 2
Pasti orang yang
membaca ini pertama kali mungkin aan merasa ilfeel membaca judulnya saja sudah
agak gimana begitu, tapi dikali ini memang saya sungguh bersedih? Orangtuaku selalu
memarahiku dan membentak bentak kenapa samapai detik ini, kira kira dua tahun
aku gak dapat pekerjaan, aku sendiri bingng kenapa? Tapi setiap kali aku
mengatakan PT itu susah, orangtuaku selalu membantah ap yang kukatakan hingga
pada akhirnya aku harus membangkang pada mereka. Aku hanya tidak tahan atas
perlakuan mereka.
Mungkin iya aku lemah dan cengeng sampai buat diary
gak jelas begini, cuman aku buat begini supaya jika ada teman teman yang merasa
seperti di posisiku sekarang, kalian tidak mengambil jalan pintas untuk
menyelesaikan masalah kalian, contohnya saja begini :
Hampir dua tahun ini aku gak bekerja setelah lulus
sekolah namun saat itu semangaatku mencari kerja tidak pudar semangatku masih
membara seperti api yang menyala nyala, namun ketika masalah datang kerumahku,
kepalaku seakan akan berbicara bahwa MATI adalah hal yang tepat dan itu masih
sampai sekang bila rasa putus asa mnghampiriku.
Iya terkadang aku ya ingin
melakukan itu, kenapa? Karna mamaku dan bapakku selalu memarahi bentak dan
berlaku kasar padaku, iya aku tau aku salah gak dapat pekerjaa, iya aku salah
karna gak sseperti anak anak yang lain yang mendapatkan pekerjaan dengan gampangnya
dan mendapatkan gaji 8 – 10 juta karna operator, iya orangtua selalu
membandingkan bandingkan sampai sampai aku emosi kepalang karna hal itu, pernah
aku membantah ke mereka sambil berteriak :
“Yaudah karungin aja dia bawa kerumah ini, biar aku
pergi, angkat aja dia jadi anakm sekalian biar pas” ya seperti itulah yang
kuucapkan pada mereka
Dan banyak hal yang kulakukan supaya membantah
omongan mereka . . .
Walaupun begitu aku tetap kasihan sama orangtuaku
apalagi kalau dia menangis seperti orang gila disatu sisi aku menyayanginya
namun disatu sisi lain aku sunggu membencinya karna sifat dan omongannya
padaku. Aku iri dengan mereka yang bisa dekat dengan orangtuanya, aku benar
benar iri, suatu kali aku ingin mereka berbicara akrab denganku selaknya aku
ini benar benar anak mereka, tapi itu gak terjadi dan karna pengangguran aku gak bisa akrab dengan
keluargaku, aku hampir depresi dan gila karna hal ini mereka gak ada yang
mengerti, dan karna pengangguran ini aku tak dapat melakukan sesuatu yang ingin
kulakukan, orangtua malah memarahiku membentakku karna aku ingin bergabung dengan beladiri silat mereka mengatakan apa yang kamu dapatkan dari situ, ya aku langsung berpikir passionku disitu dan teman temanku adik adikku mengatakan hal yang sama padaku namun orangtuaku tak pernah mendukung apapun yang kulakukan.
iya aku tetap sedih dan sampai detik ini kepalaku masih berbicara terus menerus cuman satu kepercayaanku aku pasti sukses.
Komentar
Posting Komentar